GfG5BUOlGSMpTpM5TUM7Gfr7BA==
Light Dark
Tarekat Rifa’iyah: Sejarah, Ajaran, dan Penyebaran

Tarekat Rifa’iyah: Sejarah, Ajaran, dan Penyebaran

Daftar Isi
×


1. Pengertian dan Sejarah Tarekat Rifa’iyah  
Tarekat Rifa’iyah adalah salah satu tarekat sufi yang didirikan oleh Syekh Ahmad ar-Rifa’i (1118–1182 M), seorang ulama sufi besar dari Irak. Tarekat ini berkembang dari ajaran tasawuf sunni yang berlandaskan pada mazhab Syafi'i dalam fikih dan akidah Asy'ariyah dalam teologi.  

Nama "Rifa’iyah" berasal dari nama pendirinya, Syekh Ahmad ar-Rifa’i, yang dikenal sebagai seorang sufi yang rendah hati dan memiliki banyak karamah (kelebihan spiritual).  

Tarekat ini berkembang luas di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia, termasuk di Indonesia.  

2. Silsilah Spiritual (Sanad) Tarekat Rifa’iyah  
Sanad tarekat Rifa’iyah bersambung hingga Rasulullah ﷺ melalui jalur tasawuf yang kuat:  

1. Rasulullah Muhammad SAW
2. Ali bin Abi Thalib  
3. Hasan al-Bashri (Tabi’in, sufi awal Islam)  
4. Abdul Qadir al-Jailani (Pendiri Tarekat Qadiriyah)  
5. Syekh Ahmad ar-Rifa’i (Pendiri Tarekat Rifa’iyah)  

Tarekat ini memiliki kemiripan dengan Tarekat Qadiriyah dalam aspek zikir jahr (lantang) dan amal sosial.  

3. Prinsip dan Ajaran Tarekat Rifa’iyah  
Tarekat Rifa’iyah memiliki beberapa prinsip utama dalam perjalanan spiritualnya:  

1. Tawadhu' (Kerendahan Hati)  
   - Pengikut tarekat ini harus menghindari kesombongan dan selalu rendah hati dalam kehidupan sehari-hari.  

2. Zikir Jahar (Lantang) dan Tahlil  
   - Mengutamakan zikir yang diucapkan dengan suara lantang, termasuk tahlil (Lâ ilâha illallâh) dan shalawat.  

3. Pentingnya Ilmu dan Syariat  
   - Mengajarkan bahwa tasawuf harus sejalan dengan syariat Islam dan pengikutnya harus memahami ilmu agama dengan baik.  

4. Cinta kepada Sesama dan Amal Sosial  
   - Tarekat ini menekankan amal sosial, termasuk membantu fakir miskin dan kaum dhuafa.  

5. Mujahadah (Perjuangan Spiritual)  
   - Murid harus melakukan riyadhah (latihan spiritual) untuk membersihkan jiwa, termasuk puasa dan khalwat (menyepi dalam ibadah).  


4. Wirid dan Zikir dalam Tarekat Rifa’iyah  
Tarekat Rifa’iyah memiliki beberapa amalan zikir dan wirid yang harus dijalankan oleh muridnya:  

1. Dzikir Jahr (Lantang)  
   - Bacaan "Lâ ilâha illallâh" diucapkan dengan suara keras dalam jumlah besar.  

2. Dzikir Ism al-Dzat (Allâh, Allâh)  
   - Mengulang-ulang nama Allah sebagai bentuk latihan spiritual.  

3. Shalawat Rifa’iyah  
   - Shalawat khusus yang diajarkan oleh Syekh Ahmad ar-Rifa’i.  

4. Muraqabah dan Tafakur  
   - Merenungkan kebesaran Allah dan mengingat bahwa Allah selalu mengawasi setiap perbuatan manusia.  

5. Penyebaran Tarekat Rifa’iyah  
Tarekat Rifa’iyah berkembang di berbagai wilayah:  

- Timur Tengah: Irak, Suriah, Mesir  
- Afrika Utara: Tunisia, Aljazair, Maroko  
- Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Thailand  

Di Indonesia, tarekat ini berkembang di beberapa daerah, terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra.  

6. Perbedaan Tarekat Rifa’iyah dengan Tarekat Lain  

Berikut adalah tabel perbedaannya ::  
Aspek Tarekat Rifa’iyah Tarekat Qadiriyah Tarekat Naqshbandiyah Tarekat Syattariyah
Metode Zikir Zikir Jahr (lantang) dan tahlil Zikir Jahr (lantang) Zikir Khafi (diam, dalam hati) Zikir Khafi (diam, dalam hati)
Fokus Utama Tawadhu', amal sosial, dan mujahadah Mujahadah dan syariat Disiplin ketat dalam ibadah Makrifat dan ihsan
Penyebaran di Indonesia Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Sumatra, Jawa Seluruh Nusantara Sumatra Barat, Aceh, Jawa



7. Kesimpulan  
Tarekat Rifa’iyah adalah salah satu tarekat sufi yang menekankan kerendahan hati, zikir jahr, dan amal sosial.  

Dikembangkan oleh Syekh Ahmad ar-Rifa’i, tarekat ini memiliki pengaruh besar di dunia Islam, termasuk di Indonesia (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra).  

Dengan metode zikir yang lantang dan disiplin spiritual, tarekat ini menjadi salah satu jalur tasawuf yang banyak diikuti oleh umat Islam.  


0Komentar