GfG5BUOlGSMpTpM5TUM7Gfr7BA==
Light Dark
Tarekat Qadiriyah: Sejarah, Ajaran, dan Penyebaran

Tarekat Qadiriyah: Sejarah, Ajaran, dan Penyebaran

Daftar Isi
×


1. Pengertian dan Sejarah Tarekat Qadiriyah  
Tarekat Qadiriyah adalah salah satu tarekat sufi tertua dan paling berpengaruh dalam dunia Islam. Tarekat ini didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani (1077–1166 M), seorang ulama besar dan wali Allah yang berasal dari Persia, tetapi menetap dan mengajar di Baghdad, Irak.  

Nama Qadiriyah diambil dari nama beliau, dan tarekat ini berkembang pesat ke seluruh dunia Islam, termasuk Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.  

2. Silsilah Spiritual (Sanad) Tarekat Qadiriyah  
Seperti tarekat sufi lainnya, Qadiriyah memiliki rantai sanad spiritual yang bersambung kepada Rasulullah ﷺ melalui jalur Ali bin Abi Thalib. Berikut silsilahnya:  

1. Rasulullah Muhammad ﷺ  
2. Ali bin Abi Thalib  
3. Hasan al-Bashri  
4. Habib al-Ajami  
5. Daud at-Tha’i  
6. Ma’ruf al-Karkhi  
7. Sirr as-Saqathi  
8. Junayd al-Baghdadi  
9. Abu Sa’id al-Makhzumi  
10. Syekh Abdul Qadir al-Jailani  

Syekh Abdul Qadir dikenal sebagai seorang ulama dan sufi yang memiliki kedalaman ilmu syariat dan hakikat, serta dikenal dengan banyak karamah (keajaiban spiritual).  

3. Prinsip dan Ajaran Tarekat Qadiriyah  
Tarekat Qadiriyah memiliki beberapa prinsip utama dalam perjalanan spiritualnya:  

1. Berpegang teguh pada Syariat Islam  
   - Setiap pengikut tarekat ini wajib menjalankan syariat Islam dengan baik sebelum masuk ke tahap tasawuf yang lebih dalam.  

2. Zikir dengan Lantang (Zikir Jahr)  
   - Berbeda dari Naqshbandiyah yang mengutamakan zikir khafi (zikir dalam hati), Qadiriyah menekankan zikir jahr (dengan suara keras) dalam majelis dzikir.  

3. Tawakal dan Kepasrahan kepada Allah  
   - Seorang murid harus menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah, mengikuti petunjuk gurunya, dan menjauhkan diri dari hawa nafsu duniawi.  

4. Menjaga Adab dengan Guru (Mursyid)  
   - Seorang murid harus memuliakan dan menghormati gurunya, karena melalui guru inilah ilmu dan keberkahan tarekat turun.  

5. Mujahadah (Perjuangan Melawan Hawa Nafsu)  
   - Pengikut tarekat ini harus melakukan latihan spiritual yang berat, seperti puasa, dzikir, dan ibadah malam, untuk membersihkan hati dari sifat buruk.  

6. Cinta kepada Rasulullah ﷺ dan Para Auliya’  
   - Para pengikut tarekat ini diajarkan untuk memiliki mahabbah (cinta) kepada Rasulullah ﷺ, sahabat, dan para wali Allah, terutama Syekh Abdul Qadir al-Jailani.  

 4. Zikir dalam Tarekat Qadiriyah  
Tarekat ini memiliki berbagai macam dzikir dan wirid yang dilakukan secara jahr (bersuara keras). Beberapa bentuk zikir yang terkenal dalam tarekat ini adalah:  

1. Zikir Lâ ilâha illallâh  
   - Diulang-ulang dengan suara lantang hingga hati dan ruh terisi dengan kehadiran Allah.  

2. Zikir Ism Dzat (Allâh, Allâh)  
   - Mengulang nama Allah dengan penuh penghayatan, biasanya dalam halaqah dzikir.  

3. Shalawat Qadiriyah  
   - Mengucapkan shalawat khusus kepada Rasulullah ﷺ sebagai bentuk mahabbah dan tabarruk (mengharap berkah).  

4. Ratib al-Jailani  
   - Kumpulan doa, hizib, dan dzikir yang diajarkan oleh Syekh Abdul Qadir untuk perlindungan dan keselamatan.  

5. Praktik Spiritual dalam Tarekat Qadiriyah  
Selain dzikir, tarekat ini juga memiliki beberapa latihan spiritual lainnya, seperti:  

- Khalwat (menyepi untuk ibadah)  
- Puasa sunnah secara rutin  
- Qiyamul Lail (sholat malam secara rutin)  
- Membaca Hizib dan doa khusus untuk perlindungan dan keberkahan  

6. Cabang-Cabang Tarekat Qadiriyah  
Tarekat Qadiriyah berkembang pesat dan memiliki berbagai cabang di berbagai wilayah:  

1. Qadiriyah wa Naqshbandiyah  
   - Kombinasi dari ajaran Qadiriyah dan Naqshbandiyah, menyatukan zikir jahr dan zikir khafi.  

2. Qadiriyah di Afrika  
   - Tarekat ini berkembang luas di Afrika Barat dan dikenal dengan berbagai bentuk dzikir dan tariqah lokal.  

3. Qadiriyah di Timur Tengah dan Asia Selatan  
   - Berkembang di Iran, Irak, Pakistan, dan India dengan bentuk dzikir dan wirid yang khas.  

4. Tarekat Qadiriyah di Indonesia  
   - Diperkenalkan oleh ulama besar seperti Syekh Ahmad Khatib Sambas dan berkembang di berbagai pesantren dan majelis dzikir.  

7. Penyebaran Tarekat Qadiriyah di Indonesia  
Di Indonesia, tarekat Qadiriyah masuk melalui para ulama dari Timur Tengah dan berkembang luas melalui pesantren dan komunitas sufi. Beberapa tokoh penting dalam penyebaran tarekat ini di Nusantara adalah:  

1. Syekh Ahmad Khatib Sambas  
   - Mendirikan Tarekat Qadiriyah wa Naqshbandiyah di Indonesia.  
   - Memiliki banyak murid, termasuk Syekh Nawawi al-Bantani.  

2. Syekh Abdul Karim Banten  
   - Mengembangkan tarekat ini di daerah Banten dan Jawa Barat.  

3. Pesantren-Pesantren Qadiriyah di Nusantara  
   - Beberapa pesantren di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan masih mengamalkan ajaran tarekat Qadiriyah secara turun-temurun.  

Kesimpulan  
Tarekat Qadiriyah adalah salah satu tarekat sufi tertua dan terbesar dalam Islam, yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Ciri khasnya adalah zikir jahr (lantang), kepatuhan pada syariat, mujahadah (latihan spiritual), dan penghormatan kepada guru (mursyid).  

Di Indonesia, tarekat ini berkembang luas melalui Tarekat Qadiriyah wa Naqshbandiyah, yang didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas. Hingga kini, tarekat ini masih diamalkan oleh banyak muslim di pesantren dan majelis dzikir di Nusantara.  

0Komentar