1. Pengertian dan Sejarah Tarekat Idrisiyah
Tarekat Idrisiyah adalah salah satu tarekat sufi yang didirikan oleh Syekh Ahmad bin Idris al-Fasi (1760–1837 M), seorang ulama besar asal Fes, Maroko.
Tarekat ini merupakan pengembangan dari Tarekat Syadziliyah dan memiliki kemiripan dengan Tarekat Qadiriyah dan Naqshbandiyah dalam metode zikir dan pengajaran spiritualnya.
Tarekat Idrisiyah berkembang luas di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia, termasuk Indonesia.
2. Silsilah Spiritual (Sanad) Tarekat Idrisiyah
Sanad tarekat Idrisiyah bersambung hingga Rasulullah ﷺ melalui jalur tasawuf yang kuat:
1. Rasulullah Muhammad SAW
2. Ali bin Abi Thalib & Abu Bakar as-Shiddiq
3. Para ulama sufi awal (Hasan al-Bashri, Junaid al-Baghdadi, dll.)
4. Syekh Abul Hasan asy-Syadzili (Pendiri Tarekat Syadziliyah)
5. Syekh Ahmad bin Idris al-Fasi (Pendiri Tarekat Idrisiyah)
Syekh Ahmad bin Idris juga menjadi guru bagi para ulama yang mendirikan tarekat lainnya, seperti Tarekat Sanusiyah dan Tarekat Khatmiyah.
3. Prinsip dan Ajaran Tarekat Idrisiyah
Tarekat Idrisiyah memiliki beberapa prinsip utama:
1. Tauhid yang Murni
- Mengajarkan pemahaman tauhid yang kuat, bebas dari syirik dan bid’ah.
2. Menekankan Sunnah Nabi
- Ajaran tarekat ini sangat berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah dalam ibadah dan amalan spiritual.
3. Zikir yang Kontinu
- Mengutamakan zikir yang dilakukan secara konsisten, baik jahr (lantang) maupun khafi (diam).
4. Tarbiyah dan Pendidikan Spiritual
- Murid harus mendapatkan bimbingan langsung dari mursyid untuk mencapai kesucian jiwa.
5. Perpaduan antara Syariat dan Hakikat
- Menekankan bahwa tasawuf harus sejalan dengan hukum syariat Islam.
4. Wirid dan Zikir dalam Tarekat Idrisiyah
Tarekat Idrisiyah memiliki beberapa amalan wirid dan zikir:
1. Lâ ilâha illallâh
- Zikir utama dalam tarekat ini, sering dibaca dengan cara khusus.
2. Shalawat al-Azhimiyah
- Shalawat khusus yang diajarkan oleh Syekh Ahmad bin Idris.
3. Ratib Ahmad Idris
- Rangkaian dzikir yang dibaca secara rutin oleh pengikut tarekat ini.
4. Zikir Ism al-Dzat (Allâh, Allâh)
- Zikir dengan menyebut nama Allah secara berulang.
5. Penyebaran Tarekat Idrisiyah
Tarekat Idrisiyah berkembang di berbagai wilayah:
- Afrika Utara: Maroko, Aljazair, Tunisia, Mesir, Libya
- Timur Tengah: Hijaz (Arab Saudi), Yaman, Suriah
- Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Thailand
Di Indonesia, tarekat ini berkembang melalui para ulama yang belajar di Makkah dan Madinah, terutama di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.
6. Perbedaan Tarekat Idrisiyah dengan Tarekat Lain
Berikut adalah tabel perbedaannya :
Aspek | Tarekat Idrisiyah | Tarekat Qadiriyah | Tarekat Naqshbandiyah | Tarekat Syadziliyah |
---|---|---|---|---|
Metode Zikir | Gabungan Khafi (diam) & Jahr (lantang) | Zikir Jahr (lantang) | Zikir Khafi (diam, dalam hati) | Zikir jahr (lantang) dengan metode tertentu |
Fokus Utama | Tauhid dan sunnah Nabi | Mujahadah dan syariat | Disiplin ketat dalam ibadah | Makrifat dan penyucian jiwa |
Penyebaran di Indonesia | Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan | Sumatra, Jawa | Seluruh Nusantara | Sumatra, Jawa, Sulawesi |
7. Kesimpulan
Tarekat Idrisiyah adalah tarekat sufi yang menekankan tauhid yang murni, sunnah Nabi, dan zikir yang kontinu.
Dikembangkan oleh Syekh Ahmad bin Idris al-Fasi, tarekat ini memiliki pengaruh besar di dunia Islam, termasuk di Indonesia (Tasikmalaya, Jawa Barat).
Dengan metode zikir yang seimbang antara jahr (lantang) dan khafi (diam) serta bimbingan mursyid, tarekat ini menjadi salah satu jalur tasawuf yang banyak diikuti.
0Komentar