GfG5BUOlGSMpTpM5TUM7Gfr7BA==
Light Dark
Tarekat Alawiyah (Ba 'Alawi): Sejarah, Ajaran, dan Penyebaran

Tarekat Alawiyah (Ba 'Alawi): Sejarah, Ajaran, dan Penyebaran

Daftar Isi
×


1. Pengertian dan Sejarah Tarekat Alawiyah (Ba 'Alawi)  
Tarekat Alawiyah (Ba 'Alawi) adalah salah satu tarekat sufi yang berasal dari Hadramaut, Yaman, didirikan oleh Al-Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir (wafat 956 M), seorang keturunan Rasulullah ﷺ dari jalur Sayyidina Husain.  

Nama "Ba 'Alawi" berasal dari Alawi bin Ubaidillah, salah satu keturunan Imam Ahmad bin Isa, yang menjadi pelanjut utama tarekat ini.  

Tarekat ini dikenal sebagai tarekat keluarga karena diwariskan secara turun-temurun di kalangan keturunan Nabi (Sayyid atau Habib), khususnya dari keluarga Ba 'Alawi di Hadramaut.  

2. Silsilah Spiritual (Sanad) Tarekat Alawiyah  
Tarekat Alawiyah memiliki sanad yang bersambung hingga Rasulullah ﷺ melalui jalur tasawuf yang kuat:  

1. Rasulullah Muhammad SAW  
2. Ali bin Abi Thalib  
3. Al-Hasan dan Al-Husain  
4. Imam Ja’far ash-Shadiq  
5. Para ulama tasawuf Ahlul Bait  
6. Imam Ahmad bin Isa Al-Muhajir (Pendiri Tarekat Alawiyah)  
7. Alawi bin Ubaidillah (Penerus utama tarekat ini)  
8. Para ulama dan wali dari keluarga Ba 'Alawi  

Tarekat ini memiliki keterkaitan erat dengan Tarekat Qadiriyah, Syadziliyah, dan Naqshbandiyah, tetapi memiliki metode sendiri dalam pengajaran spiritual.  

3. Prinsip dan Ajaran Tarekat Alawiyah  
Tarekat Alawiyah memiliki beberapa prinsip utama dalam perjalanan spiritualnya:  

1. Tasawuf Berlandaskan Syariat  
   - Mengajarkan bahwa tasawuf harus sejalan dengan hukum syariat Islam dan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis.  

2. Pentingnya Adab dan Akhlak  
   - Fokus pada peningkatan akhlak, seperti tawadhu' (rendah hati), sabar, ikhlas, dan dermawan.  

3. Mengutamakan Ilmu dan Dakwah  
   - Para pengikut tarekat ini dianjurkan mempelajari ilmu agama dengan mendalam dan menyebarkannya melalui dakwah.  

4. Zikir Khafi (Diam) dan Shalawat  
   - Menekankan zikir dalam hati (khafi) serta memperbanyak membaca shalawat Nabi.  

5. Mujahadah dan Riyadhah (Latihan Spiritual)  
   - Para murid harus melakukan latihan ibadah secara teratur, seperti puasa sunah, shalat malam, dan tafakur.  

4. Wirid dan Zikir dalam Tarekat Alawiyah  
Tarekat Alawiyah memiliki beberapa amalan wirid dan zikir yang harus dijalankan oleh muridnya:  

1. Shalawat Nabi  
   - Memperbanyak shalawat, seperti Shalawat Al-Fatih dan Shalawat Nariyah.  

2. Ratib Al-Haddad  
   - Kumpulan dzikir yang disusun oleh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad.  

3. Ratib Al-Attas  
   - Amalan dzikir yang disusun oleh Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas.  

4. Dzikir Ism al-Dzat (Allâh, Allâh)  
   - Dzikir dengan menyebut nama Allah secara berulang.  

5. Muraqabah dan Tafakur  
   - Mengingat Allah dalam hati dan merenungi kebesaran-Nya.  

5. Penyebaran Tarekat Alawiyah  
Tarekat Alawiyah berkembang di berbagai wilayah:  

- Timur Tengah: Yaman, Hijaz (Arab Saudi), Suriah, Mesir  
- Afrika Timur: Zanzibar, Kenya, Tanzania  
- Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Singapura  

Di Indonesia, tarekat ini berkembang melalui para ulama Hadramaut yang datang ke Nusantara, seperti:  

- Habib Umar bin Seggaf (Batavia, Jakarta)  
- Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas (Bogor)  
- Habib Ali Al-Habsyi (Solo, Jawa Tengah)  

Tarekat ini memiliki banyak pengikut di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.  

6. Perbedaan Tarekat Alawiyah dengan Tarekat Lain  
Berikut adalah tabel perbedaannya : 
```html
Aspek Tarekat Alawiyah Tarekat Qadiriyah Tarekat Naqshbandiyah Tarekat Syadziliyah
Metode Zikir Zikir Khafi (diam) & shalawat Zikir Jahr (lantang) Zikir Khafi (diam, dalam hati) Zikir jahr (lantang) & shalawat
Fokus Utama Adab, akhlak, ilmu, dan dakwah Mujahadah dan syariat Disiplin ketat dalam ibadah Makrifat dan penyucian jiwa
Penyebaran di Indonesia Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Sumatra, Jawa Seluruh Nusantara Sumatra, Jawa, Sulawesi


7. Kesimpulan  
Tarekat Alawiyah (Ba 'Alawi) adalah salah satu tarekat sufi yang menekankan akhlak, ilmu, dan dakwah dengan metode zikir khafi (diam) dan memperbanyak shalawat.  

Dikembangkan oleh keturunan Nabi dari Hadramaut, Yaman, tarekat ini memiliki pengaruh besar di dunia Islam, termasuk di Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi).  

Dengan pendekatan tasawuf yang berlandaskan syariat, tarekat ini menjadi salah satu tarekat yang banyak diikuti oleh para ulama dan habaib Nusantara.  

0Komentar