Berikut adalah beberapa amaliyah (tradisi ibadah) yang menjadi ciri khas Aswaja di Indonesia:
1. Amaliyah Harian
a. Dzikir dan Wirid Setelah Shalat
Setelah shalat fardhu, umat Islam Aswaja biasanya membaca wirid dan dzikir yang dianjurkan oleh ulama, seperti:
- Tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil (33 kali masing-masing).
- Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) setelah shalat.
- Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
- Doa-doa dari Rasulullah dan ulama.
b. Shalat Sunnah dan Amalan Sunnah
- Shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah).
- Shalat Tahajud, Dhuha, dan Witir.
- Puasa Sunnah (Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan lainnya).
2. Amaliyah Keagamaan di Masyarakat
a. Tahlilan (Kenduri dan Doa untuk Orang Meninggal)
Tahlilan adalah tradisi membaca dzikir, doa, dan surat-surat Al-Qur’an untuk mendoakan orang yang telah wafat. Biasanya dilakukan pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, dan haul (peringatan tahunan).
b. Maulid Nabi Muhammad SAW
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan pembacaan Maulid Barzanji, Simtuddurar, atau Diba’ yang berisi pujian kepada Nabi. Acara ini diiringi dengan shalawat, ceramah agama, dan sedekah makanan.
c. Yasinan
Tradisi membaca Surah Yasin bersama-sama, biasanya dilakukan setiap malam Jumat atau dalam acara keagamaan lainnya.
d. Istighotsah
Istighotsah adalah kumpulan doa dan dzikir untuk memohon pertolongan Allah SWT, sering dilakukan secara berjamaah dalam acara keagamaan atau menghadapi musibah.
e. Ziarah Kubur
Mengunjungi makam orang tua, ulama, dan wali Allah untuk mendoakan mereka, mengingat kematian, dan mengambil ibrah (pelajaran hidup).
3. Amaliyah di Hari-Hari Besar Islam
a. Nuzulul Qur’an (Malam 17 Ramadhan)
Malam peringatan turunnya Al-Qur’an dengan tadarus, ceramah agama, dan doa bersama.
b. Malam Lailatul Qadar (10 Hari Terakhir Ramadhan)
Dilaksanakan dengan itikaf di masjid, shalat malam, dan memperbanyak doa.
c. Peringatan Tahun Baru Islam (1 Muharram)
Biasa diisi dengan dzikir, doa awal dan akhir tahun, serta sedekah.
d. Peringatan Isra’ Mi’raj
Dilaksanakan dengan pengajian, ceramah tentang perjalanan Nabi, dan shalawat.
4. Amaliyah Tasawuf dan Tradisi Keagamaan
a. Shalawat dan Hadrah
- Pembacaan shalawat Nabi secara berjamaah dalam acara keagamaan.
- Hadrah/Rebana sebagai seni Islam yang diiringi pujian kepada Rasulullah.
b. Tawassul (Memohon Perantaraan Doa melalui Orang Saleh)
Tawassul adalah berdoa kepada Allah dengan menyebut nama Nabi, ulama, atau wali Allah sebagai wasilah (perantara doa).
c. Manaqib
Pembacaan kisah-kisah para wali, seperti Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani, sebagai bentuk inspirasi dalam kehidupan.
5. Amaliyah dalam Kehidupan Sosial dan Kebangsaan
a. Hubbul Wathan (Cinta Tanah Air)
Aswaja di Indonesia menanamkan nasionalisme dan cinta tanah air sebagai bagian dari iman, dengan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin yang moderat.
b. Toleransi Antar Umat Beragama
Aswaja menekankan pentingnya hidup berdampingan dengan umat lain tanpa mengorbankan akidah.
c. Gotong Royong dan Sedekah Sosial
Masyarakat Aswaja sering melakukan kerja bakti, santunan anak yatim, dan berbagi makanan dalam acara keagamaan.
Kesimpulan
Amaliyah Aswaja di Indonesia merupakan perpaduan antara ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis dengan tradisi yang berkembang secara turun-temurun. Praktik-praktik seperti tahlilan, maulid, yasinan, shalawat, dan istighotsah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari umat Islam Aswaja di Indonesia. Amaliyah ini mencerminkan Islam yang moderat, toleran, dan menjaga tradisi ulama salaf.
0Komentar